Don't Show Again Yes, I would!

Contoh Soal PPh Pasal 21, Panduan Lengkap

Contoh Soal PPh Pasal 21 merupakan bagian penting dalam memahami dan mengaplikasikan ketentuan perpajakan yang mengatur pemotongan pajak atas penghasilan karyawan. Dengan mempelajari contoh soal, wajib pajak dapat memperoleh pemahaman mendalam tentang cara menghitung, memotong, dan membayar PPh Pasal 21 secara akurat.

Contoh soal yang disajikan dalam panduan ini disusun secara sistematis, mulai dari pengertian umum PPh Pasal 21 hingga cara penggunaan formulir terkait. Setiap contoh dilengkapi dengan pembahasan dan solusi yang komprehensif, sehingga memudahkan wajib pajak dalam menguasai materi.

Pengertian PPh Pasal 21

Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 merupakan pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh wajib pajak orang pribadi atau badan dalam negeri.

Pihak yang wajib dikenakan PPh Pasal 21 adalah:

  • Orang pribadi yang berdomisili di Indonesia
  • Badan yang didirikan atau berkedudukan di Indonesia

Objek PPh Pasal 21 meliputi penghasilan yang:

  • Diperoleh dari pekerjaan, usaha, atau kegiatan lain
  • Bersifat teratur dan berkelanjutan
  • Diterima dalam bentuk tunai atau natura

2. Tarif dan Penghitungan PPh Pasal 21

PPh Pasal 21 merupakan pajak yang dikenakan atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, dan tunjangan yang diterima oleh karyawan. Tarif PPh Pasal 21 didasarkan pada penghasilan kena pajak (PKP) karyawan, yang merupakan penghasilan bruto dikurangi biaya jabatan.

Berikut adalah tabel tarif PPh Pasal 21:

PKP (Rp)Tarif (%)
0

50.000.000

5
50.000.000

250.000.000

15
250.000.000

Dalam mengasah pemahaman mengenai perhitungan pajak penghasilan pasal 21, diperlukan latihan soal yang komprehensif. Selain itu, perluasan wawasan ke bidang kesehatan juga tidak kalah penting. Seperti yang diulas dalam artikel Manfaat Daun Ciplukan: Harapan Baru untuk Penderita Stroke , pengobatan alternatif menggunakan bahan alami seperti daun ciplukan menjadi harapan baru bagi penderita stroke.

Dengan kandungan nutrisinya yang kaya, daun ciplukan dapat membantu pemulihan fungsi otak dan mengurangi risiko komplikasi. Pemahaman mengenai perhitungan pajak penghasilan pasal 21 dan pengetahuan tentang manfaat daun ciplukan memperkaya khazanah intelektual yang komprehensif.

500.000.000

25
> 500.000.00030

Cara menghitung PPh Pasal 21 adalah sebagai berikut:

  • Hitung PKP karyawan dengan mengurangi biaya jabatan dari penghasilan bruto.
  • Cari tarif PPh Pasal 21 sesuai dengan PKP karyawan.
  • Kalikan PKP dengan tarif PPh Pasal 21 untuk mendapatkan nilai PPh Pasal 21.

Berikut adalah contoh perhitungan PPh Pasal 21:

Seorang karyawan menerima penghasilan bruto sebesar Rp 10.000.000 dan biaya jabatan sebesar Rp 1.000.000. PKP karyawan tersebut adalah Rp 10.000.000 – Rp 1.000.000 = Rp 9.000.000.

Karena PKP karyawan berada pada rentang Rp 50.000.000 – 250.000.000, maka tarif PPh Pasal 21 yang dikenakan adalah 15%.

Nilai PPh Pasal 21 yang harus dibayarkan karyawan tersebut adalah Rp 9.000.000 x 15% = Rp 1.350.000.

Cara Memotong dan Membayar PPh Pasal 21

contoh soal pph pasal 21, panduan lengkap
contoh soal pph pasal 21, panduan lengkap

Pemotongan PPh Pasal 21 dilakukan oleh pemberi kerja atau pihak lain yang melakukan pembayaran penghasilan kepada karyawan atau wajib pajak lainnya.

Dalam menyelesaikan contoh soal PPh Pasal 21, penting untuk memahami konsep dasar pengenaan pajak penghasilan. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan dan kebugaran adalah dengan mengonsumsi bahan alami seperti daun cincau berbulu. Daun ini memiliki segudang manfaat kesehatan, seperti mencegah peradangan dan menurunkan kadar gula darah.

Pengetahuan tentang manfaat kesehatan ini dapat memotivasi individu untuk menerapkan pola hidup sehat, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada penurunan beban pajak penghasilan melalui pengurangan biaya pengobatan.

Prosedur Pemotongan PPh Pasal 21

Pemberi kerja wajib melakukan pemotongan PPh Pasal 21 atas penghasilan yang dibayarkan kepada karyawannya. Prosedur pemotongannya adalah sebagai berikut:

  • Menghitung penghasilan bruto karyawan.
  • Menentukan Penghasilan Kena Pajak (PKP) karyawan dengan mengurangi penghasilan bruto dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dan biaya jabatan.
  • Menentukan tarif PPh Pasal 21 berdasarkan PKP.
  • Mengalikan PKP dengan tarif PPh Pasal 21 untuk menghitung PPh Pasal 21 terutang.
  • Memotong PPh Pasal 21 terutang dari penghasilan bruto karyawan.

Cara Pembayaran PPh Pasal 21

Pemberi kerja wajib menyetorkan PPh Pasal 21 yang telah dipotong ke kas negara selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya setelah bulan pemotongan.

Pembayaran PPh Pasal 21 dapat dilakukan melalui:

  • Bank Persepsi
  • Kantor Pos
  • Kanal elektronik yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak

Bukti Pemotongan PPh Pasal 21

Pemberi kerja wajib memberikan bukti pemotongan PPh Pasal 21 kepada karyawannya. Bukti pemotongan tersebut berupa:

  • Formulir 1721-A1 untuk penghasilan tahun berjalan
  • Formulir 1721-A2 untuk penghasilan tahun lalu

Penggunaan Formulir PPh Pasal 21

contoh soal pph pasal 21, panduan lengkap
contoh soal pph pasal 21, panduan lengkap

Dalam pelaporan dan pembayaran PPh Pasal 21, wajib pajak menggunakan beberapa formulir resmi yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Setiap formulir memiliki fungsi dan cara pengisian yang berbeda-beda.

Formulir 1721-A1

  • Digunakan untuk melaporkan penghasilan bruto, penghasilan neto, dan pajak penghasilan yang terutang oleh wajib pajak orang pribadi yang memiliki penghasilan dari pekerjaan, usaha, dan/atau kegiatan lainnya.
  • Cara pengisian: Isi semua data yang diperlukan, termasuk identitas wajib pajak, rincian penghasilan, biaya-biaya yang dapat dikurangkan, dan perhitungan PPh Pasal 21.

Formulir 1721-A2

  • Digunakan untuk melaporkan penghasilan neto dan pajak penghasilan yang terutang oleh wajib pajak orang pribadi yang memiliki penghasilan dari usaha dan/atau kegiatan lainnya.
  • Cara pengisian: Sama seperti Formulir 1721-A1, tetapi hanya diisi untuk penghasilan dari usaha dan/atau kegiatan lainnya.

Formulir 1721-F

  • Digunakan untuk melaporkan penghasilan neto dan pajak penghasilan yang terutang oleh wajib pajak badan yang memiliki penghasilan dari usaha dan/atau kegiatan lainnya.
  • Cara pengisian: Isi semua data yang diperlukan, termasuk identitas wajib pajak, rincian penghasilan, biaya-biaya yang dapat dikurangkan, dan perhitungan PPh Pasal 21.

Formulir 1721-VI

  • Digunakan untuk melaporkan penghasilan neto dan pajak penghasilan yang terutang oleh wajib pajak yang memperoleh penghasilan dari luar negeri.
  • Cara pengisian: Isi semua data yang diperlukan, termasuk identitas wajib pajak, rincian penghasilan dari luar negeri, dan perhitungan PPh Pasal 21.

Contoh Pengisian Formulir PPh Pasal 21

Berikut adalah contoh pengisian Formulir 1721-A1 untuk wajib pajak orang pribadi yang memiliki penghasilan dari pekerjaan:

  1. Bagian A: Isi identitas wajib pajak, termasuk nama, NPWP, alamat, dan status perkawinan.
  2. Bagian B: Isi rincian penghasilan dari pekerjaan, termasuk penghasilan bruto, penghasilan neto, dan penghasilan kena pajak.
  3. Bagian C: Isi biaya-biaya yang dapat dikurangkan, termasuk biaya jabatan, biaya perjalanan, dan iuran pensiun.
  4. Bagian D: Hitung PPh Pasal 21 yang terutang berdasarkan tarif Pasal 17 Undang-Undang PPh.

Contoh Soal PPh Pasal 21

Pemahaman mengenai PPh Pasal 21 dapat ditingkatkan melalui penyelesaian contoh soal. Berikut beberapa contoh soal dengan tingkat kesulitan bervariasi:

Soal 1: Perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan

Seorang karyawan bernama Budi menerima penghasilan bruto Rp10.000.000 per bulan. Status perkawinannya adalah kawin dan memiliki 2 anak. Berapa PPh Pasal 21 yang terutang oleh Budi?

Pembahasan:

Dalam menyelesaikan contoh soal PPh Pasal 21, penting untuk memahami aspek-aspek seperti penghasilan kena pajak dan tarif pajak yang berlaku. Sementara itu, di bidang kesehatan, Manfaat Luar Biasa Daun Cikra Cikri untuk Kesehatan patut mendapat perhatian. Daun ini mengandung senyawa aktif yang memiliki khasiat antioksidan, anti-inflamasi, dan antibakteri.

Dengan demikian, selain mengasah keterampilan perpajakan, kita juga dapat memperluas wawasan tentang pengobatan herbal tradisional.

  • PTKP: Rp5.850.000 (Rp5.400.000 + Rp450.000 x 2)
  • Penghasilan Kena Pajak (PKP): Rp10.000.000 – Rp5.850.000 = Rp4.150.000
  • PPh Pasal 21: Rp4.150.000 x 5% = Rp207.500

Soal 2: Penghasilan Tidak Kena Pajak

Sebutkan beberapa jenis penghasilan yang tidak dikenakan PPh Pasal 21.

Pembahasan:

  • Ganti rugi
  • Tunjangan hari raya
  • Tunjangan cuti
  • Hibah atau warisan
  • Asuransi kesehatan

Soal 3: Tarif PPh Pasal 21

Jelaskan tarif PPh Pasal 21 berdasarkan besaran PKP.

Pembahasan:

  • PKP sampai dengan Rp50.000.000: 5%
  • PKP di atas Rp50.000.000 sampai dengan Rp250.000.000: 15%
  • PKP di atas Rp250.000.000 sampai dengan Rp500.000.000: 25%
  • PKP di atas Rp500.000.000: 30%

“PPh Pasal 21 dikenakan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia.”

– Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan

Contoh soal PPh Pasal 21 dapat dikerjakan dengan memahami ketentuan penghitungannya secara tepat. Di sisi lain, menjaga kesehatan tubuh juga tak kalah penting. Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi daun blueberry yang kaya antioksidan. Seperti dijelaskan dalam Manfaat Ajaib Daun Blueberry: Antioksidan Kesehatan Jantung dan Pencernaan , daun blueberry dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan pencernaan.

Dengan demikian, sambil menyelesaikan contoh soal PPh Pasal 21, jangan lupa untuk menjaga kesehatan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat seperti daun blueberry.

Soal 4: Bukti Potong PPh Pasal 21

Apa saja isi dari bukti potong PPh Pasal 21?

Pembahasan:

  • Nama dan NPWP pemberi kerja
  • Nama dan NPWP penerima penghasilan
  • Masa pajak
  • Jumlah penghasilan bruto
  • Jumlah PPh Pasal 21 yang dipotong
  • Status perkawinan dan jumlah tanggungan

Soal 5: Sanksi atas Pelanggaran PPh Pasal 21, Contoh soal pph pasal 21

Jelaskan sanksi yang dapat dikenakan kepada wajib pajak yang melanggar ketentuan PPh Pasal 21.

Pembahasan:

  • Denda
  • Penalti
  • Kurungan

Kesimpulan

Dengan memahami dan mengaplikasikan contoh soal PPh Pasal 21 dengan baik, wajib pajak dapat memenuhi kewajiban perpajakannya secara tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini tidak hanya menghindari sanksi administratif, tetapi juga berkontribusi pada penerimaan negara yang optimal.

FAQ dan Informasi Bermanfaat

Apa itu PPh Pasal 21?

PPh Pasal 21 adalah pajak penghasilan yang dipotong atas penghasilan karyawan oleh pemberi kerja.

Siapa saja yang wajib dipotong PPh Pasal 21?

Semua karyawan yang menerima penghasilan dari pemberi kerja, baik dari dalam maupun luar negeri.

Apa saja penghasilan yang termasuk objek PPh Pasal 21?

Penghasilan dari pekerjaan, jasa, atau kegiatan usaha yang dilakukan oleh karyawan.

Share:
Khoirunnisa

Khoirunnisa

Saya adalah orang yang gemar membaca dan menulis, saya telah menulis di media online selama 7 tahun, selain itu saya juga pernah menerbitkan buku yang merangkum berbagai manfaat dari tanaman mulai dari akar sampai buahnya.

Advertisement