Don't Show Again Yes, I would!

Rumusan Pancasila, Hasil Sidang Panitia Sembilan

Tuliskan rumusan pancasila berdasarkan sidang panitia sembilan – Sidang Panitia Sembilan, sebuah momen penting dalam sejarah Indonesia, menjadi saksi bisu lahirnya rumusan Pancasila yang kita kenal hingga saat ini. Pertemuan para tokoh bangsa ini, yang diketuai oleh Ir. Soekarno, menghasilkan lima sila yang menjadi dasar negara kita. Bayangkan, bagaimana proses diskusi dan perdebatan sengit yang terjadi di tengah semangat kemerdekaan untuk merumuskan ideologi bangsa yang kokoh dan berlandaskan nilai-nilai luhur.

Melalui tulisan ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang Sidang Panitia Sembilan, memahami rumusan Pancasila yang dihasilkan, dan menelusuri dampaknya bagi perjalanan bangsa Indonesia. Simak penjelasan tentang peran penting Sidang Panitia Sembilan, isi rumusan Pancasila, dan makna dari setiap silanya.

Mari kita bahas bersama bagaimana Pancasila terus berkembang dan menjadi pondasi bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Rumusan Pancasila dalam Sidang Panitia Sembilan

Sidang Panitia Sembilan, yang berlangsung pada 22 Juni 1945, merupakan momen penting dalam sejarah perumusan Pancasila. Sidang ini menjadi titik balik dalam proses merumuskan dasar negara Indonesia, di mana para pendiri bangsa berdebat dan berdiskusi untuk mencapai konsensus mengenai nilai-nilai yang akan menjadi landasan negara yang merdeka.

Latar Belakang Sidang Panitia Sembilan

rumusan pancasila, hasil sidang panitia sembilan 1

Sidang Panitia Sembilan diadakan dalam konteks historis yang penuh dinamika. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia dihadapkan pada tantangan besar dalam membangun negara baru. Salah satu tantangannya adalah merumuskan dasar negara yang kuat dan mencerminkan cita-cita bangsa.

Peran penting Sidang Panitia Sembilan dalam proses perumusan Pancasila terletak pada upaya mereka untuk mencapai konsensus di antara para tokoh bangsa yang memiliki pandangan berbeda mengenai dasar negara. Sidang ini menjadi wadah untuk membahas dan merumuskan nilai-nilai fundamental yang akan menjadi pondasi bagi negara Indonesia.

Anggota Panitia SembilanPeran dalam Sidang
Ir. SoekarnoKetua Panitia Sembilan dan pengusul rumusan Pancasila
Mohammad HattaWakil Ketua Panitia Sembilan dan anggota penting dalam diskusi
Mr. Ahmad SoebardjoAnggota Panitia Sembilan dan berperan dalam merumuskan rumusan Pancasila
Abdoel Kahar MuzakirAnggota Panitia Sembilan dan berperan dalam merumuskan rumusan Pancasila
Agus SalimAnggota Panitia Sembilan dan berperan dalam merumuskan rumusan Pancasila
Wahid HasyimAnggota Panitia Sembilan dan berperan dalam merumuskan rumusan Pancasila
K.H. Mas MansoerAnggota Panitia Sembilan dan berperan dalam merumuskan rumusan Pancasila
Mr. WongsonegoroAnggota Panitia Sembilan dan berperan dalam merumuskan rumusan Pancasila
Mr. SoepomoAnggota Panitia Sembilan dan berperan dalam merumuskan rumusan Pancasila

Rumusan Pancasila dalam Sidang Panitia Sembilan

3b5fb957855af874ae92798fa110b1b7
rumusan pancasila, hasil sidang panitia sembilan 2

Dalam Sidang Panitia Sembilan, rumusan Pancasila yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

  1. “Tuan-tuan, sekarang kita sudah mencapai satu kata sepakat. Kita setuju, bahwa dasar negara kita ialah: “
  2. “Pertama: Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.”
  3. “Kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab.”
  4. “Ketiga: Persatuan Indonesia.”
  5. “Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.”
  6. “Kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”

Rumusan Pancasila dalam Sidang Panitia Sembilan berbeda dengan rumusan sebelumnya yang diajukan oleh Ir. Soekarno dalam sidang BPUPKI. Rumusan sebelumnya terdiri dari lima sila, yaitu:

  1. “Kebangsaan”
  2. “Internasionalisme dan peri-kemanusiaan”
  3. “Mufakat atau demokrasi”
  4. “Kesejahteraan sosial”
  5. “Ketuhanan”

Perbedaan utama antara kedua rumusan ini terletak pada penempatan sila Ketuhanan dan rumusan sila pertama dalam Sidang Panitia Sembilan yang memuat kalimat “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Rumusan ini menjadi titik fokus diskusi dan perdebatan yang panjang dalam sidang.

Rumusan Pancasila dalam Sidang Panitia Sembilan dianggap penting karena berhasil mencapai konsensus di antara para tokoh bangsa yang memiliki pandangan berbeda. Rumusan ini menjadi dasar bagi negara Indonesia yang baru merdeka dan menjadi landasan bagi pembangunan bangsa.

Isi dan Makna Rumusan Pancasila, Tuliskan rumusan pancasila berdasarkan sidang panitia sembilan

Lima sila dalam rumusan Pancasila Sidang Panitia Sembilan memiliki makna yang mendalam dan saling terkait. Berikut adalah penjelasan mengenai makna masing-masing sila:

  1. “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.”Sila ini menekankan pentingnya nilai-nilai religius dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sila ini juga mengakui keberagaman agama di Indonesia dan menghormati kebebasan menjalankan agama masing-masing.
  2. “Kemanusiaan yang adil dan beradab.”Sila ini menegaskan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan, seperti keadilan, persamaan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Sila ini juga mendorong masyarakat untuk berperilaku beradab dan saling menghargai.
  3. “Persatuan Indonesia.”Sila ini menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sila ini juga mendorong masyarakat untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan suku, ras, dan agama.
  4. “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.”Sila ini menekankan pentingnya kedaulatan rakyat dalam pemerintahan. Sila ini juga mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan melalui mekanisme permusyawaratan dan perwakilan.
  5. “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”Sila ini menegaskan pentingnya keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila ini juga mendorong masyarakat untuk saling membantu dan peduli terhadap sesama.

Ilustrasi penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat dari contoh berikut: Seorang anak membantu ibunya membersihkan rumah. Hal ini menunjukkan penerapan sila kedua, yaitu “Kemanusiaan yang adil dan beradab.” Anak tersebut menunjukkan sikap hormat dan peduli terhadap ibunya.

“Kita sepakat bahwa dasar negara kita ialah: Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”Ir. Soekarno

Dampak dan Perkembangan Pancasila

031a4aedeec56095b76d6a58c0fc0c7a
rumusan pancasila, hasil sidang panitia sembilan 3

Rumusan Pancasila Sidang Panitia Sembilan memiliki dampak yang besar terhadap perkembangan bangsa Indonesia. Rumusan ini menjadi dasar bagi negara Indonesia yang baru merdeka dan menjadi landasan bagi pembangunan bangsa. Pancasila menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia dalam membangun negara yang adil, makmur, dan sejahtera.

Pancasila mengalami beberapa perkembangan sejak rumusan Sidang Panitia Sembilan hingga saat ini. Pada tahun 1945, rumusan Pancasila masih memuat kalimat “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” dalam sila pertama. Namun, setelah beberapa perdebatan dan pertimbangan, kalimat tersebut dihapus pada tahun 1959.

TahunRumusan PancasilaKeterangan
1945Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Rumusan Pancasila dalam Sidang Panitia Sembilan.
1959Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Rumusan Pancasila yang disepakati oleh MPR dan menjadi dasar negara Indonesia.

Rumusan Pancasila yang dihasilkan dari Sidang Panitia Sembilan menjadi tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa, telah menuntun Indonesia melalui berbagai pasang surut perjalanan bangsa. Melalui nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, kita dapat membangun bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera.

Pancasila bukan sekadar teks, melainkan jiwa dan semangat yang harus terus dihidupkan dalam setiap aspek kehidupan.

Pertanyaan yang Sering Muncul: Tuliskan Rumusan Pancasila Berdasarkan Sidang Panitia Sembilan

Siapa saja anggota Panitia Sembilan?

Anggota Panitia Sembilan terdiri dari Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Mr. A.A. Maramis, Mr.

Wongsonegoro, Mr. Achmad Soebardjo, Mr. Soepomo, Mr. Muh. Yamin, KH.

Wahid Hasyim, dan Abikusno Tjokrosujoso.

Apa perbedaan rumusan Pancasila di Sidang Panitia Sembilan dengan rumusan sebelumnya?

Rumusan Pancasila di Sidang Panitia Sembilan menggabungkan dan menyempurnakan rumusan sebelumnya, yang dikemukakan oleh Mr. Muh. Yamin dan Ir. Soekarno. Rumusan ini lebih komprehensif dan mencerminkan aspirasi berbagai kelompok masyarakat.

Bagaimana Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?

Penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dapat terlihat dalam berbagai aspek, seperti toleransi antar umat beragama, semangat gotong royong, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, dan menjunjung tinggi keadilan sosial.

Share:
Khoirunnisa

Khoirunnisa

Saya adalah orang yang gemar membaca dan menulis, saya telah menulis di media online selama 7 tahun, selain itu saya juga pernah menerbitkan buku yang merangkum berbagai manfaat dari tanaman mulai dari akar sampai buahnya.

Advertisement