Menurut iupac senyawa tersebut diberi nama – Tata nama IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) merupakan sistem penamaan standar yang digunakan untuk senyawa kimia. Sistem ini memungkinkan para ilmuwan di seluruh dunia untuk mengidentifikasi dan berkomunikasi tentang senyawa dengan cara yang jelas dan ringkas.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi aturan penamaan IUPAC untuk senyawa organik dan anorganik, membahas prioritas gugus fungsi, penomoran rantai karbon, penggunaan prefiks dan sufiks, serta mempertimbangkan stereokimia dalam penamaan.
Struktur Penamaan IUPAC
Aturan penamaan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) merupakan standar internasional yang digunakan untuk menamai senyawa kimia secara sistematis dan konsisten. Aturan ini memastikan bahwa setiap senyawa memiliki nama unik yang menggambarkan strukturnya dan komposisinya.
Dalam tata nama senyawa organik IUPAC, penentuan nama senyawa mengikuti aturan-aturan tertentu. Menariknya, penggunaan huruf kapital dalam penulisan nama senyawa ini juga memiliki aturan tersendiri. Seperti yang dijelaskan dalam tulisan ibu kota yang benar , huruf kapital digunakan pada nama gugus fungsi, radikal, dan beberapa awalan tertentu.
Hal ini bertujuan untuk memperjelas struktur dan memudahkan pembacaan nama senyawa tersebut.
Aturan penamaan IUPAC berlaku untuk senyawa organik maupun anorganik. Berikut penjelasannya:
Senyawa Organik
- Nama dasar ditentukan oleh jumlah atom karbon dalam rantai utama.
- Akhiran nama menunjukkan gugus fungsi yang terikat pada rantai utama.
- Cabang diberi nomor dan diberi nama sesuai dengan gugus fungsi yang mereka miliki.
Contoh:
- CH 3CH 2OH (etanol): Rantai utama memiliki 2 atom karbon, sehingga nama dasarnya “etan”. Gugus fungsi adalah gugus hidroksil (-OH), sehingga akhirannya adalah “-ol”.
- CH 3CH(CH 3)COOH (asam 2-metilpropanoat): Rantai utama memiliki 3 atom karbon, sehingga nama dasarnya “propan”. Gugus fungsi adalah gugus karboksil (-COOH), sehingga akhirannya adalah “-oat”. Cabang metil (-CH 3) diberi nomor 2 karena terikat pada atom karbon kedua dari rantai utama.
Menurut IUPAC, senyawa tersebut diberi nama sesuai dengan struktur kimianya. Namun, saat berselancar di media sosial seperti Facebook, kita mungkin ingin memberikan penekanan pada teks kita. Untuk itu, kita bisa mempelajari cara buat tulisan tebal di fb . Setelah berhasil membuat tulisan tebal, kita dapat kembali fokus pada penamaan senyawa menurut IUPAC, yang memberikan panduan sistematis untuk memastikan konsistensi dan kejelasan dalam penamaan senyawa kimia.
Senyawa Anorganik
- Nama logam ditulis terlebih dahulu, diikuti dengan nama nonlogam.
- Bilangan oksidasi logam ditunjukkan dengan angka Romawi dalam tanda kurung setelah nama logam.
- Untuk anion poliatomik, nama akhiran “-ida” ditambahkan ke akar nama nonlogam.
Contoh:
- NaCl (natrium klorida): Nama logam adalah natrium, nama nonlogam adalah klorin.
- Fe 2O 3(besi(III) oksida): Bilangan oksidasi besi adalah +3, ditunjukkan dengan angka Romawi (III) setelah nama besi.
- NH 4+(ion amonium): Akar nama nonlogam adalah amon, akhiran “-ida” ditambahkan untuk membentuk nama anion.
Prioritas Gugus Fungsi
Dalam penamaan senyawa organik menurut IUPAC, gugus fungsi memiliki prioritas tertentu yang menentukan nama dasar senyawa tersebut. Prioritas ini digunakan untuk menentukan gugus fungsi utama yang akan digunakan sebagai dasar penamaan, dan gugus fungsi lainnya akan dianggap sebagai substituen.
Dalam dunia kimia, senyawa diberi nama berdasarkan aturan IUPAC. Sebutan untuk haid dalam teka-teki silang juga memiliki beragam nama, seperti sebutan untuk haid tts . Nama-nama ini mencerminkan berbagai istilah yang digunakan dalam budaya dan bahasa yang berbeda. Menariknya, IUPAC juga memiliki aturan penamaan yang spesifik untuk senyawa yang mengandung gugus fungsi tertentu.
Aturan-aturan ini membantu memastikan konsistensi dan kejelasan dalam penamaan senyawa kimia.
Urutan Prioritas Gugus Fungsi
- Asam karboksilat (-COOH)
- Aldehida (-CHO)
- Keton (-CO-)
- Alkohol (-OH)
- Amina (-NH2)
- Alkena (-C=C-)
- Alkuna (-C≡C-)
- Haloalkana (-X, di mana X adalah halogen)
Jika senyawa memiliki beberapa gugus fungsi, maka gugus fungsi dengan prioritas lebih tinggi akan digunakan sebagai dasar penamaan. Misalnya, dalam senyawa CH3CH2CH(OH)COOH, gugus fungsi asam karboksilat memiliki prioritas lebih tinggi daripada gugus fungsi alkohol, sehingga nama IUPAC senyawa tersebut adalah asam butanoat, bukan butanol.
Menurut IUPAC, senyawa tersebut diberi nama yang unik dan sistematis untuk menghindari kebingungan. Menariknya, dalam bahasa Arab, nama yang indah seperti Nanda dapat ditulis dengan kaligrafi yang indah. Anda dapat menemukan contoh tulisan arab nama Nanda di internet. Kembali ke topik IUPAC, penamaan senyawa ini sangat penting untuk memastikan komunikasi yang jelas dan akurat dalam dunia kimia.
Contoh
- CH3CH2OH: Etanol (alkohol memiliki prioritas lebih tinggi dari alkana)
- CH3CHO: Etanal (aldehida memiliki prioritas lebih tinggi dari alkana)
- CH3COOH: Asam asetat (asam karboksilat memiliki prioritas lebih tinggi dari alkana)
- CH3CH=CH2: Propena (alkena memiliki prioritas lebih tinggi dari alkana)
- CH3CH2CH2NH2: Propilamina (amina memiliki prioritas lebih tinggi dari alkana)
Penomoran Rantai Karbon: Menurut Iupac Senyawa Tersebut Diberi Nama
Penomoran rantai karbon sangat penting dalam penamaan senyawa organik menurut IUPAC. Tujuannya adalah untuk memberikan penamaan yang unik dan sistematis pada senyawa tersebut.
Aturan Penomoran
Rantai karbon dinomori dari ujung yang paling dekat dengan gugus fungsi atau pengganda ikatan. Jika ada beberapa gugus fungsi atau pengganda ikatan, prioritas diberikan pada gugus yang lebih senior.
Contoh Senyawa Bercabang
Perhatikan senyawa bercabang berikut:“` CH3 | CH3-CH-CH2-CH3 | CH3“`Senyawa ini dinomori sebagai berikut:
- Tentukan gugus fungsi atau pengganda ikatan. Dalam kasus ini, tidak ada gugus fungsi atau pengganda ikatan.
- Beri nomor rantai karbon dari ujung yang paling dekat dengan gugus fungsi atau pengganda ikatan. Dalam kasus ini, tidak ada gugus fungsi atau pengganda ikatan, jadi rantai karbon dapat dinomori dari kedua ujung.
- Beri nomor rantai karbon yang memiliki jumlah substituen terbanyak. Dalam kasus ini, rantai karbon 2 memiliki dua substituen, sedangkan rantai karbon 3 hanya memiliki satu substituen. Oleh karena itu, rantai karbon 2 diberi nomor 1.
- Lanjutkan memberi nomor rantai karbon hingga seluruh rantai diberi nomor.
Dengan mengikuti aturan ini, senyawa tersebut diberi nama sebagai 2-metilbutana.
Ilustrasi
Berikut adalah ilustrasi yang menunjukkan penomoran rantai karbon pada senyawa bercabang:[Gambar penomoran rantai karbon pada senyawa bercabang]
Prefiks dan Sufiks
Dalam penamaan IUPAC, prefiks dan sufiks memainkan peran penting dalam menunjukkan sifat dan struktur senyawa organik.
Penggunaan Prefiks, Menurut iupac senyawa tersebut diberi nama
Prefiks menunjukkan jumlah atom karbon dalam rantai utama senyawa. Tabel berikut merangkum beberapa prefiks yang umum digunakan:
Jumlah Atom Karbon | Prefiks |
---|---|
1 | met- |
2 | et- |
3 | prop- |
4 | but- |
5 | pent- |
6 | heks- |
7 | hept- |
8 | okt- |
Penggunaan Sufiks
Sufiks menunjukkan gugus fungsi atau ikatan dalam senyawa. Tabel berikut merangkum beberapa sufiks yang umum digunakan:
Gugus Fungsi/Ikatan | Sufiks |
---|---|
Alkana | -ana |
Alkena | -ena |
Alkuna | -una |
Alkohol | -ol |
Aldehida | -al |
Keton | -on |
Asam karboksilat | -oat |
Contoh Senyawa
Berikut beberapa contoh senyawa dengan prefiks dan sufiks yang berbeda:
- Metana (CH 4): Prefiks “met” menunjukkan satu atom karbon, sufiks “-ana” menunjukkan alkana.
- Etena (C 2H 4): Prefiks “et” menunjukkan dua atom karbon, sufiks “-ena” menunjukkan alkena.
- Propanol (C 3H 7OH): Prefiks “prop” menunjukkan tiga atom karbon, sufiks “-ol” menunjukkan alkohol.
- Butanal (C 4H 8O): Prefiks “but” menunjukkan empat atom karbon, sufiks “-al” menunjukkan aldehida.
Stereokimia
Stereokimia berkaitan dengan studi struktur tiga dimensi molekul. Dalam penamaan IUPAC, stereokimia diperhitungkan untuk membedakan senyawa stereoisomer, yaitu senyawa dengan rumus molekul yang sama tetapi memiliki pengaturan atom yang berbeda dalam ruang.
Penamaan Senyawa Stereoisomer
- Stereoisomer Cis-Trans: Stereoisomer ini memiliki gugus fungsi pada sisi yang sama (cis) atau sisi berlawanan (trans) dari ikatan rangkap.
- Stereoisomer E-Z: Stereoisomer ini digunakan untuk senyawa dengan ikatan rangkap C=C. Penamaan E (entgegen) dan Z (zusammen) berdasarkan prioritas gugus yang terikat pada atom karbon pada ikatan rangkap.
- Stereoisomer R-S: Stereoisomer ini digunakan untuk senyawa dengan atom karbon kiral. Penamaan R (Rectus) dan S (Sinister) berdasarkan urutan prioritas gugus yang terikat pada atom karbon kiral.
Contoh Penamaan IUPAC Senyawa Stereoisomer
Contoh senyawa stereoisomer cis-trans adalah 1,2-dikloroetena (cis) dan 1,2-dikloroetena (trans). Contoh senyawa stereoisomer E-Z adalah asam 2-butenoat (E) dan asam 2-butenoat (Z). Contoh senyawa stereoisomer R-S adalah asam laktat (R) dan asam laktat (S).
Ringkasan Terakhir
Dengan memahami aturan tata nama IUPAC, kita dapat memastikan komunikasi yang efektif dan akurat dalam bidang kimia. Sistem ini menjadi alat yang ampuh untuk mengidentifikasi, mengklasifikasikan, dan mendeskripsikan senyawa, sehingga memfasilitasi kolaborasi ilmiah dan kemajuan dalam bidang kimia.
Tanya Jawab Umum
Apa itu tata nama IUPAC?
Tata nama IUPAC adalah sistem penamaan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan senyawa kimia.
Mengapa tata nama IUPAC penting?
Tata nama IUPAC memungkinkan para ilmuwan di seluruh dunia untuk berkomunikasi tentang senyawa dengan cara yang jelas dan ringkas.